Kesalahan Paling Sering Dilakukan Oleh Tukang Tambal Ban


Setiap manusia pasti tidak lepas dari kesalahan.

Entah kesalahan tersebut, dilakukan secara sengaja ataupun tanpa disengaja, yah namanya juga manusia, berbuat kesalahan adalah hal yang wajar dan lumrah terjadi.

Tapi jika kesalahan tersebut dibiarkan saja, tidak ada usaha untuk merubah atau memperbaikinya, selain akan menjadi kebiasaan untuk kita, yang jelas akan merugikan orang lain.


Sebagai tukang tambal ban, saya sering menjumpai beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh para tukang tambal ban, dan mungkin kesalahan tersebut, tanpa disadari sudah menjadi kebiasaan.

Memang sih, kadang kita sendiri tidak menyadari kesalahan tersebut, tapi jika dampaknya bisa membuat pelanggan merasa kecewa, maka jelas hal ini merupakan suatu kerugian bagi diri kita.

Lalu apa sajakah kesalahan yang sering dilakukan oleh para tukang tambal ban, berikut sedikit informasinya, saya ambil dari pengalaman pribadi, juga dari hal-hal yang saya temukan selama menjadi tukang tambal ban.

1. Terburu-Buru Dalam Melakukan Pekerjaan

Entah karena apa, tapi banyak kok tukang tambal ban yang sering terburu-buru dan ingin cepat selesai melakukan pekerjaan menambal ban. 

Apalagi jika kondisi bengkelnya sedang ramai, kondisi seperti ini sering membuat mereka para tukang tambal ban menjadi semakin terburu-buru, karena ingin segera mengerjakan pekerjaan yang lain.

Karena kebiasaan sering buru-buru dan ingin secepat mungkin menyelesaikan pekerjaan,  maka tidak jarang hasil tambalannya menjadi kurang baik, contohnya tambalan tidak matang, mudah mengelupas, tidak kuat, dan mudah bocor kembali pada bagian yang sama dalam waktu dekat.

Mengerjakan sesuatu dengan terburu-buru, membuat pikiran tidak tenang, tidak teliti dan kurang berhati-hati. Maka dari itu lebih baik santai saja melakukan pekerjaan menambal ban, yang penting serius dan fokus.

Jika kondisi bengkel sedang ramai, jangan jadikan hal tersebut sebagai beban, dan akhirnya malah bekerja dengan terburu-buru, yakin saja rejeki sudah ada yang mengatur, jika memang rejeki kita, pelanggan pasti akan sabar untuk antri menunggu gilirannya.

Memang sih ada juga pelanggan yang meminta dikerjakan dengan cepat, untuk menyikapinya, janganlah terpengaruh akan hal itu, tetap bekerja dengan wajar, tapi berusahalah memberikan pelayanan yang terbaik untuk mereka.

Pengalaman saya, menambal ban dengan santai tapi serius, justru lebih cepat selesai dan hasilnya juga lebih bagus, berbeda saat saya mengerjakannya dengan terburu-buru, justru malah jadi lebih lama, hasilnya pun kadang kurang baik, karena saya tidak fokus, dan cenderung lebih besar melakukan kesalahan.

2. Tidak Teliti

Tidak teliti saat menambal  ban bisa menyebabkan bocor kembali dalam waktu dekat padahal ban baru saja di tambal. Ketidak telitian kita saat melakukan pekerjaan menambal ban, biasanya dikarenakan terburu-buru melakukannya.

Sebagai tukang tambal ban, harus benar-benar teliti, agar tidak mengecewakan pelanggan. Misalnya sebelum memasang ban dalam pada ban luarnya, cek terlebih dahulu dengan cara merimbang kembali ban yang baru ditambal.

Tujuannya untuk memastikan dan mengecek kembali apakah tambalannya sudah benar-benar rapat, apakah masih ada bagian lain yang bocor. Memang hal ini memakan waktu, tapi alangkah baiknya jika tidak dilewatkan

Kadang-kadang karena terburu-buru, para tukang tambal ban tidak melakukan hal tersebut, sehingga banyak kejadian ban bocor kembali setelah ditambal, padahal baru digunakan beberapa jam atau beberapa kilo meter perjalanan.

Selain mengecek ban kembali ban dalamnya, jangan lupa juga untuk mengecek ban luarnya, apakah ada benda-benda tajam yang menempel, apakah ada luka pada ban tersebut.

Bersihkan juga ban luar pada bagian dalamnya dari kotoran, seperti kerikil, pasir, atau karat dari velg yang mengelupas, jika ban tersebut menggunakan velg kaleng.

Sebelum dipasang kembali, pastikan bahwa semua bagian ban dalam sudah benar-benar masuk, karena bisa terkena sendok ban saat memasangnya, dan tentu saja akan mengakibatkan bocor kembali.

Setelah ban dipasang dan diberi angin jangan lupa periksa kembali, caranya berikan air sabun pada bagian pentil, juga pada lubang pentilnya, biasnya jika ban masih bocor akan mengeluarkan gelembung dari lubang tersebut.

Selain itu memberikan air sabun pada pentil, hal ini bisa digunakan untuk mengetahui apakah pentil sudah kencang atau belum, apabila pentilnya kurang kecang biasanya akan mengeluarkan gelembung.

Jika menambal ban tubles, maka setelah ban ditambal, sebaiknya periksa kembali pada bagian yang baru ditambal, sekaligus bagian lain, untuk memastikan bahwa ban sudah benar-benar aman dari kebocoran, periksa juga pada bagian velgnya.

3. Kurang Hati-Hati

Kurang hati-hati merupakan salah satu kesalahan yang dilakukan olah para tukang tambal ban. Kurang hati-hati ini bisa menyebakan pelanggan merasa kecewa dan bisa menyebabkan kerugian baik bagi pelanggan ataupun bagi tukang tambal bannya sendiri.

Banyak contoh kasus yang diakibatkan karena tukang tambal ban kurang hati-hati melakukan pekerjaan menambal ban. Misalnya lecet pada velg racing saat membuka atau memasang ban karena tidak diberi alas.

Meski terlihat sepele, tapi hal ini sering membuat pelanggan merasa kecewa, contoh lain misalnya, ban dalam menjadi sobek, karena terkena sendok ban atau alat untuk membuka ban saat membuka atau memasang ban tersebut.

Ban dalam menggelembung karena terlalu lama dipres, atau telat mengangkatnya dari alat pres.

Baiklah sobat semuanya, demikianlah kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan oleh para tukang tambal ban, semoga informasi ini bisa bermanfaat dan berguna bagi anda.


Postingan terkait:

10 Tanggapan untuk "Kesalahan Paling Sering Dilakukan Oleh Tukang Tambal Ban"

  1. mungkin karena ingin cepat2 kmbali ngeblog yah mas.hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe, tapi sebagi orang yang menjual jasa, kita harus sebisa mungkin memberikan pelayanan terbaik, meskipun memiliki kegiatan lain tapi tetap harus fokus pada pekerjaan utama

      Delete
    2. kurang cepat dalam pelayanan/pengerjaan juga pengaruh dalam kepuasan konsumen, baikya tambah lagi tenega kerja yg profesional.

      Delete
    3. pelayanan kepada pelanggan adalah hal yang utama, jadi memang harus bisa memberikan yang terbaik kepada mereka

      Delete
  2. Harusnya selalu diperhatikan buat para tambal ban kualitas selalu didahulukan biar pelanggan datang lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali mas, pelanggan adalah raja, dan memiliki pengaruh besar terhadap usaha kita dalam menjual jasa, maka dari itu kita harus bisa memberikan pelayanan dan kualitas terbaik kepada mereka, bukan hanya untuk usaha jasa tambal ban saja tapi juga pada usaha jasa yang lain, kualitas harus baik, pelayanan ramah dan memuasakan,

      Delete
    2. betul, berusahalah sebaik mungkin, jangan pernah mengharap bocor lagi dan kembali lagi.

      Delete
    3. Sebagai seoarang tukang tambal ban, bagi saya kepuasan pelanggan adalah yang utama gan

      Delete
  3. Mas..mau tanya gimana merekayasa pentil ban truk yg gompal bagian atasnya..jd ktika diisi angin,,angin hanya masuk sebagian saja..makasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. caranya bisa disambung dengan cara dilas, atau dengan cara mengganti pentil tersebut mas.

      Delete