Kelebihan Penggunaan Spirtus Dalam Tambal Ban


Hayo siapa yang belum tahu spirtus ...??

Saya yakin anda pasti sudah tahu dan tidak asing lagi dengan spirtus, Yups betul sekali...!!! Spirtus adalah salah satu bahan bakar yang terbuat dari hasil fermentasi tetes tebu.

Dengan kandungan alkohol di dalam spirtus berkisar antara 94% hingga 96%, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar bahan yang digunakan dalam spirtus adalah alkohol, awas lho jangan diminum bisa berbahaya, karena memang fungsinya sebagai bahan bakar atau pelarut, bukan untuk minuman, hehehe.


Spirtus yang beredar dipasaran biasanya berwarna putih, biru dan ungu, spirtus yang berwarna biru biasanya memiliki kandungan alkohol sebesar 94%. sedangkan untuk yang berwarna putih memiliki kandungan alkohol hingga 99%.

Berhubung saya kurang pandai membahas tentang hal-hal yang berbau kimia, maka sebagai tukang tambal ban saya akan sedikit membahas mengenai beberapa Kelebihan Penggunaan Spirtus Dalam Tambal Ban.

Saat menambal ban, agar tambalanya bisa kuat, tidak mudah jebol dan karet kompon bisa merekat erat dengan permukaan ban, maka ban tersebut harus dipres kemudian dipanaskan. Untuk memanaskan alat press biasanya para tukang tambal ban termasuk saya menggunakan kompor gas, kompor minyak tanah, bensin, spirtus, atau menggunakan alat pres elektrik.

Dari pengalaman dan pengamatan saya selama ini, penggunaan spirtus sebagai bahan bakar untuk memanaskan alat pres, memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat pres yang dipanaskan menggunakan kompor gas, kompor minyak tanah, pemanas elektrik, atau menggunakan bahan bakar bensin.

Lalu apa saja kelebihan spirtus ini jika digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan alat press...? Berikut beberapa kelebihannya.

1. Api Berwana Biru

Api yang berasal dari spirtus berwarna biru dan tidak berasap, sehingga menjadi keuntungan tersendiri apabila spitrus digunakan sebagai bahan bakar untuk menanaskan alat pres saat menambal ban, karena api yang berwarna biru lebih cepat untuk memanaskan alat pres.

Sebenarnya api yang berasal dari kompor gas juga berwarna biru, bahkan api yang berasal dari kompor minyak tanah, bisa juga berwarna biru. Hanya saja kompor minyak tanah, sering mengeluarkan asap berwarna hitam dan menimbulkan kerak pada bagian bawah alat pres yang terkena api secara langsung.

Sehingga jika kerak tersebut tidak sering dibersihkan akibatnya akan memperlambat proses pemanasan dan pengepresan. Berbeda jika kita menggunakan spirtus, karena apinya berwarna biru dan tidak berasap maka keraknya sangat sedikit sekali bahkan seperti tidak ada keraknya.

Saya sudah lebih dari 5 tahun menggunakan spirtus sebagai bahan bakar untuk pemanas alat pres dan sampai saat ini belum pernah sekalipun membersihkan kerak pada alat pres tersebut, karena memang hampir tidak ada keraknya sama sekali.

Lalu bagaimana jika menggunakan bahan bensin untuk bahan bakar memanasakan alat pres, sebenarnya hal ini boleh-boleh saja, tapi kalo saya pribadi kurang menyukainya. 

Karena api yang berasal dari bahan bakar bensin berwarna merah, banyak asapnya, dan apinya berkobar kesana kemari, sehingga jika tidak hati-hati dan teliti bisa menyebakan ban dalam yang ingin ditambal terkena api dan terbakar.

2. Lebih Praktis

Mengapa saya mengatakan lebih praktis menggunakan spirtus, coba anda bayangkan, jika menggunakan kompor gas, kadang kita harus mengangkat dan memindahkan tabung gas kesana kemari untuk mengepres ban.

Apalagi jika menggunakan kompor minyak tanah, dimana saat ini minyak tanah sudah langkat dan sulit ditemukan. Berbeda dengan spirtus, kita bisa mendapatkannya dengan mudah, karena biasanya banyak dijual di toko besi.

Selain itu menggunakan spirtus sebagai bahan bakar untuk memanaskan alat pres, kita tidak membutuhkan kompor cukup menggunkan tutup drum sebagai tempat untuk menampung spirtus kemudian dinyalakan.

Bagaimana jika menggunakan alat pres elektrik atau dari strika listrik, sebenarnya alat ini juga cukup praktis dan mudah digunakan hanya saja kendalanya saat mati lampu, otomatis alat pres ini tidak bisa digunakan.

3. Bisa Ditinggal-Tinggal

Kelebihan lain yang paling saya rasakan menggunakan spirtus sebagai bahan bakar untuk memanaskan alat pres adalah bisa ditinggal-tinggal atau bahasa jawanya bisa disambi.

Artinya saat menunggu proses pengepresan kita bisa melakukan pekerjaan yang lain, dan tidak perlu merasa wawas atau takut ban dalam yang ditambal terlalu matang atau terbakar.

Karena saat spirtusnya habis otomatis apinya akan mati, sehingga kita bisa mengerjakan pekerjaan lainnya sambil menunggu proses pengepresan selesai.

Berbeda jika menggunakan kompor gas atau kompor minyak tanah, kita harus sering mengontrol untuk memastikan apakah karet penambal atau kompon sudah matang atau belum. Jika terlambat mematikan kompor dan mengangkat ban yang ditambal, bisa-bisa ban tersebut terlalu matang atau terbakar.

Nah demikianlah beberapa kelebihan penggunaan spirtus sebagai bahan bakar untuk memanaskan alat pres dalam tambal ban. Semoga sedikit informasi dari saya dalam postingan kali ini  bisa berguna, bermanfaat dan dapat membantu anda semuanya.


Postingan terkait:

6 Tanggapan untuk "Kelebihan Penggunaan Spirtus Dalam Tambal Ban"

  1. Mas pake alat pres yg elektrik ga,,slama ini saya pake spiritus,,saya setuju dengan ulasan mas diatas...cuman penasaran sama yg elektrik mas..bisa di share pengalamannya mas ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya belum pernah menggunakan yang elektrik, karena lebih terbiasa dan nyaman menggunakan spirtus, karena beberapa kelebihan diatas, selain itu kendalanya jika mati lampu mas

      Delete
  2. mas kalau api nya sering mati kenapa ya?harus panas baru gak mati lg.ada tips nya gak?saya sampai 5kali nyalain apinya.terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa karena kena angin, bisa juga kualitas spirtusnaya yang kurang bagus

      Delete
  3. Kira2 kalo pakai seker (mobil)
    Berapa mililiter itu spirtus??
    Agar pembakaran tdk terlalu lama
    Ukuran standart lah??

    ReplyDelete
  4. Berapa takaran spirtus untuk 1 kali tambal

    ReplyDelete