Kata merekayasa atau rekayasa sering kali dihubung-hubungkan dengan hal-hal yang besifat negatif, misalnya rekayasa suatu kasus, merekasaya laporan keuangan, atau rekayasa-rekayasa lainnya.
Selama hampir 7 tahun malang melintang dalam dunia pertamabalan ban, saya juga mengenal istilah merekayasa atau rekasaya, banyak kok contoh tukang tambal ban yang suka melakukan rekasaya, misalnya merekayasa agar ban kendaraan milik pelanggan tidak bisa ditambal, sehingga harus diganti dengan ban baru.
Kejadian diatas hanya salah satu contoh kecil, dari kegiatan rekayasa dalam dunia pertambalan ban, artinya masih banyak lagi kegiatan-kegiatan rekayasa yang dilakukan oleh para tukang tambal ban, demi mencari keuntungan, meski hal itu bisa merugikan dan mengecewakan pelanggan.
Mungkin bagi sebagian besar orang makna merekayasa atau rekayasa selalu berhungan dengan hal-hal yang bersifat negatif, tapi pada postingan kali ini saya akan menjelaskan makna kata rekayasa menurut versi saya sendiri, semoga setelah membancanya, anda akan memiliki pandangan berbeda terhadap tukang tambal ban yang suka merekayasa seperti saya.
Menurut saya Merekayasa berasal dari dari 2 kata yaitu : Mereka dan Yasa, dalam kitab primbon pribadi milik saya, 2 kata tersebut memiliki arti, pertama Mereka = Mereko = Ngreko ( Dalam bahasa jawa ) artinya adalah mengakali atau menyiasati.
Sedangkan kata yang kedua Yasa = Yoso ( Dalam bahasa jawa ) artinya sedia atau menyediakan. Jadi makna kata Merekayasa menurut saya versi saya adalah :
**Mengakali atau menyiasati barang yang seharusnya tidak bisa dipakai, agar dapat digunakan kembali, karena pelanggan tidak bisa menyediakan atau membeli barang yang baru, disebabkan kondisi darurat, kantong kering, atau dompet sedang tipis**.
Jadi secara sederhana Merekayasa jika diterjemahkan dalam bahasa jawa artinya adalah ngreko mergo ora biso yoso, ( menyiasai kerena tidak bisa membeli atau menyediakan )
Sebagai tukang tambal ban yang suka merekayasa, apa yang sudah saya lakukan kepada para pelanggan...? Yang jelas tujuan saya melakukan rekayasa bukan untuk merugikan pelanggan tapi membantu mereka.
Misalnya ada pelanggan yang ban kendaraannya bocor, tapi bocornya cukup besar atau sobek, sebenarnya jika sudah begini ban tersebut harus diganti dengan yang baru, tapi karena kondisinya darurat hal seperti ini bisa disiasati dengan cara menjahit terlebih dahulu bagian yang sobek, kemudian baru ditambal.
Contoh lainnya, misalnya ada pelanggan yang ban luar kendaraannya sobek, sehingga jika dipaksakan untuk tetap digunakan, maka ban dalamnya akan mudah bocor atau terjepit dan akhirnya meletus, kondisi ban luar seperti ini sebenarnya sudah tidak layak digunakan dan harus segera diganti.
Tapi jika kondisinya darurat, maka terpaksa harus melakukan tindakan rekayasa, lalu bagaimana cara untuk mengatasinya...? Untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan cara menjahit bagian ban luar yang sobek atau bolong, menggunakan benang sepatu, kemudian pada bagian yang dijahit tersebut diberi alas menggunakan ban dalam yang sudah tidak terpakai, agar bekas jahitannya tidak secara langsung mengenai ban dalamnya.
Agar alas tersebut tidak bergeser dari posisinya, maka harus dilakukan pengeleman menggunakan lem castol, fox, aibon, atau merk apa saja yang penting bisa merekat dengan kuat dan tidak mudah lepas.
Nah jika ban luar sobek atau bolongnya cukup parah, maka untuk mengatasinya bisa dilakukan dengan cara memberikan kampas, baik itu kampas biasa atau kampas gantung, tergantung bagaimana kondisi ban tersebut, jika sangat parah maka harus menggunakan kampas gantung.
Bagi sobat yang belum tahu apa yang dimaksud dengan kampas, untuk mengetahuinya bisa dilihat pada " Istilah-Istilah Dalam Tambal Ban ".
Satu contoh lagi pekerjaan merekayasa yang pernah saya lakukan adalah mengganti pentil atau valve, apabila jebol pentilnya. Pernah saya mengalami ban dalam sepeda motor saya jebol pada bagian pentilnya, pada waktu itu saya belum menjadi tukang tambal ban, dan masih bekerja di di jakarta.
Sewaktu saya membawa sepeda motor tersebut ke bengkel tambal ban, tukang tambal bannya mengatakan bahwa ban tidak bisa ditambal karena jebol pentilnya, padahal sebenarnya bisa saja ban tersebut ditambal.
Mungkin tukang tambal ban tersebut malas mengganti pentilnya dan menyarakan untuk diganti dengan ban baru. Terpaksa deh saya ganti dengan ban baru, padahal ban tersebut belum ada tambalannya.
Baiklah sobat beberapa contoh diatas adalah kegiatan-kegiatan merekayasa yang pernah saya lakukan selama malang melintang dalam dunia pertambalan ban. Sebenarnya masih banyak lagi tindakan-tindakan rekayasa yang pernah saya lakukan, tapi sangat tidak mungkin saya membahas semuanya disini.
Mengapa saya melakukan tindakan rekayasa...?
Kalo sedikit-sedikit ganti dengan yang baru, itu sih persoalan mudah, tapi apakah tindakan tersebut akan membuat pelanggan merasa senang, apa mereka merasa puas jika sedikit-sedikit langsung ganti dengan yang baru, selain itu apakah mereka membawa uang yang cukup untuk membeli barang baru.
Karena alasan-alasan itulah, saya belajar untuk bisa merekayasa, artinya bisa menolong pelanggan dalam kondisi darurat, yang penting bisa digunakan kembali, awet, bisa bertahan cukup lama, dan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya.
Demikianlah sedikit cerita pada postingan kali ini, semoga bisa bermanfaat dan berguna untuk anda semuanya.
kalu ini rekayasa dalam versi positif, pasti penguna kendaraan yang bannya bocor bakalan senang dan puas kalu tukang bannya mas poniran. insya allah berkah mas.
ReplyDeletekita harus pandai-pandai merekayasa dan menyiasati, barang yang seharusnya tidak bisa dipakai, agar dapat digunakan kembali, karena tidak semua pelanggan selalu mambawa uang yang cukup saat ban kendaraan mereka bocor.
DeleteKebanyakan tukang ban maunya nggak repot mas sedikit sedikit kasih saran ganti ban padahal sebenarnya bisa diakalin
ReplyDeletememang kebanyakan begitu mas, karena gak mau ribet dan gak mau repot.
DeleteKalau ini mah rekayasa yang tidak merugikan orang lain, tapi malah membantu orang lain, kreatif mas, lanjutkan.
ReplyDeletebetul mas, yang paling pelanggan merasa senang, puas dan akhirnya mau kembali lagi saat ban kedaraan meraka bocor
DeleteSetuju, sukses selalu mas :D
Deletesama-sama mas, sebisa mungkin berusaha memberikan yang terbaik untuk pelanggan
Deletewah kalo ada masalah kaya gini mending langsung ke mas poniran aja kali yah?? ngga pake mahal lagi :D
ReplyDeletehehehe, iya mas silahkan
Delete