Menjalani profesi sebagai tukang tambal ban yang bekerja di jalanan sambil menunggu pelanggan datang tanpa janjian, memang tidak bisa dipastikan apakah hari ini akan banyak pelanggan atau justru sebaliknya sepi pelanggan.
Memang sih akan terasa lebih menyenangkan dan tambah semangat dalam berkerja apabila banyak pelanggan yang datang, tapi kalo pas lagi sedikit atau sepi pelangggan terkadang akan merasa jenuh, jika harus menunggu seharian tanpa melakukan kegiatan.
Dari pada tidak ada kegiatan dan akhirnya jenuh, untuk megisi waktu luang biasanya saya melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dapat saya kerjakan sebagai kesibukan.
Kalo sekarang mungkin saat tidak melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan tambal ban alias sedang tidak ada pelanggan, saya bisa melakukan kegiatan blogging disamping melakukan pekerjaan yang lain.
Tapi sebelum mengenal blogging biasanya saya mengisi waktu luang dengan melakukan beberapa kegiatan, salah satunya adalah Memilih dan menambal ban bekas kemudian dijual kembali.
Saya melakukannya untuk menyediakan ban bekas yang masih layak pakai bagi mereka yang membutuhkan dan sedang kepepet, karena tidak semua pelanggan membawa uang jika harus membeli ban baru, saat ban kendaraan mereka bocor dan tidak bisa ditambal lagi.
Bisa saja kan hal ini terjadi, lha wong saya sering menjumpainya, terkadang ada pelanggan yang perginya terburu-buru, sehingga mereka tidak persiapan untuk membeli ban baru.
Saat kondisi seperti ini bisanya saya menawarkan alternatif kepada mereka untuk menggunakan ban bekas yang harganya lebih terjangkau, sehingga mereka bisa melanjutkan perjalanan dan bisa sampai di tempat tujuan.
Meski yang saya tawarkan adalah ban bekas, namun untuk menjaga kualitas dan tidak membuat pelanggan nantinya merasa kecewa karena menggunakan ban dalam bekas.
Maka saya tidak sembarangan menjual ban bekas tersebut, artinya saya memilih terlebih dahulu ban bekas yang akan saya tambal kemudian dijual kepada pelanggan.
Lalu ban bekas seperti apa yang ditambal dan saya jual kembali ...??
Memang sih untuk hal ini tidak ada aturannya, tapi demi menjaga kepuasan pelanggan maka saya memiliki beberapa kriteria dalam memilih ban bekas untuk ditambal dan dijual kembali.
Yang pertama saya memilih ban bekas yang memiliki merk ternama misalnya seperti IRC, FDR, Swallow dan beberapa merk yang kualitasnya bagus, sedangkan untuk ban mobil biasnya saya memilih merk Gajah Tunggal, brigestone dan beberapa merk yang kualitas bagus.
Hal ini saya lakukan untuk menjaga kualitas, karena meskipun ban tersebut sudah bekas jika merknya bagus, maka kualitasnya jauh lebih baik dari pada menggunakan ban baru tapi merk dan kualitasnya murahan.
Yang kedua saya memilih ban yang belum banyak tambalannya untuk ban sepada motor biasnya saya memilih ban dengan maksimal 3 tambalan, sedangkan untuk ban mobil maksimal 5 tambalan.
Alasan saya melakuakan hal ini karena ban yang sudah banyak tambalannya tentu tidak layak untuk dipakai, berbeda dengan ban yang masih sedikit tambalannya meskipun sudah bekas, tapi setidaknya bisa menjadi penolong saat dalam kondisi darurat atau saat dompet tipis.
Yang ketiga untuk memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada pelangan, saya menjual ban tersebut dengan harga terjangkau dan bersahabat plus sekalian pasangnya, alias harga ban sudah termasuk okos pasang.
Untuk ban sepeda motor saya biasanya menjual dengan harga Rp 12.000 sampai Rp 15.000, sedangkan untuk ban mobil saya jual dengan harga Rp 25.000 sampai dengan Rp 30.000.
Menurut saya harga tersebut cukup terjangkau, jika membeli ban baru dengan merk dan kualitas murahan harganya Rp 20.000 belum termasuk ongkos pasangnya. Padahal kualitasnya kalah bagus jika dibandingan dengan ban bekas tapi merknya IRC, FDR atau Swallow.
Berhubung saya sekarang juga melakukan blogging, maka kegiatan saya ketika tidak ada pekerjaan, atau belum ada pelanggan yang datang, biasanya saya menggunakan waktu tersebut untuk memilih dan menambal ban bekas yang masih bisa diperbaiki kemudian dijual kembali, ditambah melakukan kegiatan blogging disela-sela kesibukan saya.
Demikianlah sedikit cerita saya saat tidak ada pekerjaan atau belum ada pelanggan yang datang, semoga cerita ini bisa berguna dan bermanfaat bagi anda semuanya.
bener bgt bang, g semua yang pakai berpergian membawa uang lebih,saya pernah ninggal hp mas gara2 ban motor saya g bisa di tambal, mungkin kalau dulu saya ketemunya ama mas poniran, saya g perlu ninggal Hp kali ya, hihihihihi
ReplyDeletetampilan blog nya baru nich, saya lebih suka ama yang tampilan ini mas, lebih kece . :D
Deleteiya mas, saya ganti tampilannya biar lebih sederhana,
Deletebetul mas, dengan menyediakan ban bekas, bisa jadi pennolong buat mereka yang lagi membutuhkan, dan kondisinya darurat
Deletekegiatan nya positif dan masih bisa mendapatkan uang mas, kalo saya sebenarnya banyak banget kerjaan mas termasuk ngeblog tapi kadang ada rasa jenuh dan harus jalan-jalan dulu untuk ngilangin kejenuhan nya :)
ReplyDeleteiya mas hal ini saya lakukan untuk mengisi waktu luang, dari pada nganggur
Deletelumayan mas, jadi punya nilai jual
ReplyDeletebetul mas, ban yang seharusnya tidak bisa dipakai kalo dibetulkan bisa dijual kembali, tapi tujuan saya sebenarnya menyediakan ban untuk menolong mereka yang lagi kepepet.
DeleteKegiatan yang kreatif mas, selain menghasilkan juga bisa membantu orang yang kebetulan tidak bawa uang banyak saat bannya bocor.
ReplyDeletebetul mas, dengan begitu bisa membantu orang yang kepepet dan membutuhkan
Deletewah lumyan yah mas buat mengisi waktu luang dan menambah penghasilan :D
ReplyDeletebetul mas,bisa untuk kegiatan dan kesibukan saat lagi gak ada pelanggan
Delete