Mengenal Perbedaan Mesin Diesel Dan Mesin Bensin

Mesin diesel dan mesin bensin merupakan mesin yang banyak digunakan pada kendaraan, selain itu kedua mesin ini juga digunakan pada beberapa peralatan dengan fungsi sebagai motor penggerak salah satunya digunakan sebagai penggerak blower atau pompa pada kompresor untuk menghasilkan angin.

Dalam dunia tambal ban kompresor merupakan salah satu peralatan penting yang harus ada, dimana kompresor-kompresor yang sering ditemui pada bengkel-bengkel tambal ban, biasanya digerakan menggunakan mesin diesel ataupun mesin bensin tergantung besar kecilnya kompresor yang digunakan.

Untuk krompresor ukuran kecil biasanya digerakan menggunakan mesin bensin, sedangkan untuk kompresor besar dengan ukuran 2 PK keatas biasanya digerakan menggunakan mesin diesel, lalu apa perbedaan antara mesin diesel dan mesin besin ...?

Perbedaan Mesin Diesel Dan Mesin Bensin

Secara umum perbedaan antara mesin diesel dan mesin bensin terletak pada penggunaan bahan bakarnya, dimana untuk mesin diesel menggunakan bahan bakar solar sedangkan mesin bensi menggunakan bahan bakar bensin atau bisa juga menggunakan pertalite, pertamax dan pertamax plus.

Jadi untuk membedakan antara mesin diesel dan mesin bensin sangatlah mudah, yaitu jika menggunakan bahan bakar solar maka mesin tersebut ada mesin diesel, dan jika menggunakan bahan bakar bensin, pertalite, pertamax atau pertamax plus, maka mesin tersebut ada mesin bensi.

Lalu apa hanya itu saja perbedaan antara mesin diesel dan mesin bensin ...? Tentu saja tidak karena selain penggunaan bahan bakar, masih banyak lagi perbedaan lainnya, yang mana perbedaan lain antara mesin diesel dan mesin bensin adalah sebagai berikut.

1. Nama Siklus Pembakaran

Pada mesin diesel siklus pembakarannya disebut dengan siklus sabathe, sedangkan pada mesin bensin siklus pembakarannya disebut dengan siklus otto, dikarenakan penjelasan mengenai kedua siklus pembakaran tersebut sangat panjang maka insya allah akan saya bahas pada artikel tersendiri dilain waktu dan dilain kesempatan.

2. Rasio Kompresi

Mesin diesel memiliki rasio kompresi lebih tinggi dari pada mesin bensin yaitu 15 sampai 22, sedangkan mesin bensin hanya 6 sampai dengan 12, hal ini dikarenakan mesin diesel membutuhkan suhu dan tekanan yang tinggi untuk melakukan pembakaran pada bahan bakar solar, tidak seperti mesin bensin yang mana pembakarannya dibantu oleh percikan bunga api yang berasal dari busi.

3. Kontruksi Mesin

Mesin diesel memiliki kontruksi mesin yang lebih kokoh, lebih kuat dan lebih berat dari pada mesin bensin, hal ini bertujuan agar mesin lebih awet dan tidak cepat rusak karena akibat dari tekanan kompresi yang tinggi saat terjadi pembakaran.

4. Ruang Pembakaran

Bentuk ruang pembakaran pada mesin diesel lebih rumit dari pada mesin besin, hal ini dikarenakan kontruksi ruang pembakaran mesin diesel dibuat beraneka ragam, yang bertujuan untuk membuat campuran udara dan bahan bakar ( dalam bentuk kabut ) menjadi homogen agar mudah terbakar sekaligus.

Sedangkan pada mesin bensin pencampuran antara udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator.

5. Sistem Bahan Bakar

Mesin diesel memiliki nozzle injeksi untuk menginjeksikan bahan bakar ke ruang pembakaran pada tekanan tinggi, meski sekarang banyak mesin bensin yang menggunakan sistem injeksi, namun tekanan bahan bakar mesin diesel lebih tinggi hingga 10 kali lipat dari pada tekana bahan bakar mesin besin.

6. Pencampuran Bahan Bakar

Pada mesin diesel pencampuran bahan bakar disemprotkan atau diinjeksikan langsung pada ruang pembakaran, dan ada juga yang diinjeksikan sebelum ruang pembakaran yaitu di intake manifold, kemudian bahan bakar tersebut diinjeksikan di akhir langkah kompresi, sedangkan pada mesin bensin pencampuran bahan bakar dilakukan di dalam karburator.

7. Metode Penyalaan

Proses terjadinya pembakaran pada mesin diesel dilakukan dengan metode pembakaran sendiri, dimana udara yang dikompresikan pada ruang pembakaran memiliki suhu dan tekanan tinggi, kemudian pada akhir langkah kompresi bahan bakar diinjeksikan pada ruang pembakaran dengan suhu dan tekanan tinggi, sehingga bahan bakar tersebut terbakar dengan sendirinya.

Selain itu ada juga mesin diesel yang menggunakan alat bantu busi pijar untuk membantu memanaskan suhu udara di ruang pembakaran

Sedangkan pada mesin bensin metode penyalaannya menggunakan percikan bunga api yang berasal dari busi, dimana campuran udara dan bahan bakar dari karburator dimasukan ke dalam ruang pembakaran kemudian dikompresikan, dan beberapa derajat sebelum piston mencapai titik mati atas ( TMA ) busi memercikan bunga api dan terjadilah pembakaran.

8. Efisiensi Panas

Efisiensi panas yang dihasilkan oleh mesin diesel lebih tinggi dari pada efisiensi panas yang dihasilkan oleh mesin bensin, dimana pada mesin diesel menghasilkan efisiensi panas sebesar 30 sampai dengan 40, sedangkan mesin bensin hanya menghasilkan efisiensi panas 22 sampai dengan 30.

9. Getaran Dan Suaranya

Mesin diesel dalam proses pembakaran menghasilkan tenaga menimbulkan suara dan getaran yang lebih keras dari pada mesin bensin.

Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan antara mesin diesel dan mesin bensin yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga informasi ini bisa berguna dan bermanfaat bagi anda semua