Gara-Gara Tidak Mau Antri


Apa kabar sobat Dukun Ban semuanya, semoga saja anda semua selalu tetap dalam keadaan yang baik, sehat dan tanpa kekurangan suatu apapun, Amin. Sebenarnya saat ini saya sedang mengalami dilema sebagai seorang blogger pemula, yaitu kehabisan ide untuk menulis artikel, yah maklumlah namanya juga pemula, jadi wajar saja kehabisan ide atau tidak menemukan ide untuk menulis artikel.

Disaat tengah kebingungan untuk menemukan ide sebagai bahan menulis artikel, terlintas dalam pikiran saya untuk melakukan blogwalking, yah dari pada tidak ada kegiataan dan kesibukan, sambil menunggu pelanggan datang, saya manfaatkan saja waktu luang tersebut untuk melihat-lihat blog tetangga, barang kali saja dari sana saya bisa menemukan ide baru untuk menulis artikel.


Beberapa menit yang lalu sebelum saya memutuskan menulis artikel ini saya sempat mengunjungi salah satu blog milik teman sesama blogger yaitu blognya mas Dwi Sugiarto, pada blog tersebut saya membaca salah satu artikel yang menjelaskan bahwa seorang blogger harus bisa peka terhadap kejadian-kejadian atau masalah-masalah yang terjadi disekitarnya, karena masalah atau kejadian yang kita alami bisa menjadi sumber ide untuk menulis artikel.

Setelah membaca artikel tersebut, akhirnya saya teringat kejadian-kejadian yang saya alami selama menjadi tukang tambal ban, dan terlintas dalam pikiran saya sebuah ide untuk menulis dan bercerita kepada sobat semuanya tentang kejadian atau masalah yang pernah saya alami.

Baiklah sobat semuanya, sebelum saya melanjutkan cerita saya pada kesempatan kali ini, saya ingin menyampaikan terlebih dahulu bahwa pada postingan kali ini, saya tidak akan membahas hal-hal yang berhubungan dengan tambal ban, tapi saya gunakan untuk sedikit bercerita mengenai pengalaman-pengalaman dan kejadian-kejadian yang bisa dikatakan menggelikan, selama saya menjadi tukang tambal ban.

Ada beberapa pelanggan saya, yang tidak sabar dan tidak mau antri sesuai dengan urutannya, sehingga akhirnya malah mereka menjadi rugi sendiri. Apa sajakh hal-hal tersebut, berikut beberapa kejadian yang dialami oleh pelanggan saya gara-gara tidak mau antri sesuai dengan urutannya.

1. Bocor Kembali Setelah Beberapa Menit Keluar Dari Bengkel Saya

Pernah ada pelanggan yang menambalkan ban kendaraannya di tempat saya, dan setelah dipakai berjalan beberapa meter sudah bocor lagi ditempat yang sama. Tapi masalah tersebut bukan karena kesalahan saya sewaktu menambal ban, tapi karena kesalahan pelanggan sendiri.

Pada waktu itu bengkel saya bisa dikatakan sedang rame otomatis jika ada pelanggan yang datang harus antri sesuai dengan urutannya, karena pelangan ini tidak sabar dan tidak mau antri, akhirnya dia menambal sendiri ban kendaraannya, setelah selesai ditambal dan digunakan berjalan beberapa meter sudah bocor lagi.

Karena ban kendaraannya kempes mau tidak mau dia kembali lagi ke bengkel saya, dan lucunya saat dia datang lagi sudah ada pelanggan lain yang datang duluan, sehingga terpaksa harus menunggu lebih lama lagi, padahal kalo tadi dia mau antri paling hanya menunggu sebentar.

2. Ban Kedaraannya Meletus

Ada juga kejadian lucu lainnya yang saya alami selama menjadi tukang tambal ban, pada waktu itu bengkel saya sedang cukup rame dan saya sendiri sedang sibuk melayani beberapa pelanggan yang datang lebih dulu. Pas saya sedang melakukan pekerjaan yang tidak bisa saya tinggal, tiba-tiba ada pelanggan yang datang ingin menambah angin ban kendaraannya.

Karena saya memang sedang sibuk dan sedang melakukan pekerjaan lain, saya bilang saja kepada pelanggan tadi untuk menunggu sebentar, namun pelanggan ini terburu-buru dan tidak sabar, dia memilih untuk melakukannya sendiri, karena tekanan angin di dalam kompresor waktu itu sedang penuh, akhirnya ban kendaraan pelanggan tadi meletus.

Sebenarnya kalo dia mau menunggu beberapa menit saja mungkin tidak akan mengalami hal seperti ini, niatnya mau buru-buru, malah jadi lebih lama karena harus mengganti ban kendaraannya dan tentu harus keluar biaya lebih banyak.

3. Menuntun Sepeda Motor Berkilo-Kilo Meter

Ada juga pelanggan yang harus menuntun sepeda motornya hingga berkilo-kilo meter, padahal sudah saya peringatkan sebelumnya. Pada waktu itu kalo tidak salah sekitar jam sembilan malam, dan sebenarnya bengkel saya sudah tidak begitu rame, karena saya hanya ada 2 pelanggan yang sedang menambal ban kendaraannya.

Dan datang satu lagi pelanggan yang juga ingin menambal ban, tapi berhubung saya sedang ada pekerjaan, saya persilahkan pelanggan tadi untuk menunggu sebentar, karena pekerjaan saya hampir selesai, entah takut kemalaman atau apa, pelanggan tadi tidak sabar dan memilih untuk menambah angin saja, berharap bisa menemukan bengkel tambal ban terdekat.

Saya katakan saja kepada pelanggan tadi biasanya kalo jam sembilan malam ke atas sudah jarang ada tambal ban buka, tapi karena tidak menghiraukan peringatan saya, pelanggan tadi memilih melanjutkan perjalanan dan setelah sekitar satu setengah jam dia balik lagi ke bengkel saya. Katanya sudah berkilo-kilo meter tidak menemukan tambal ban yang masih buka.

Baiklah sobat semuanya, demikianlah beberapa kejadian atau peristiwa-peristiwa yang saya alami selama menjadi tukang tambal ban, sebenarnya masih banyak lagi cerita dan kejadian lucu lainnya tapi tidak mungkin bisa saya ceritakan semuanya pada kesempatan kali ini 


Postingan terkait:

4 Tanggapan untuk "Gara-Gara Tidak Mau Antri"

  1. Ada ada saja ya mas tingkah polah pelanggan tapi itu memang fakta banyak orang yang maunya serba cepat akhirnya mengalami kejadian yang tak terduga

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mas kadang kalo tidak sabar malah akhirnya jadi rugi sendiri

      Delete
  2. lucu tuh mas yg bannya sampai meletus, moga aja dengan kejadian itu bisa jadi pelajaran :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, memang ada-ada saja ulah pelanggan yang tidk sabar dan gak mau antri

      Delete